Pandeglang, Dalam ajang bergengsi Lomba Inovasi Produk Pangan Fungsional yang diselenggarakan oleh Fakultas Tekonologi Informasi Universitas Mathlaul Anwar (FTI UNMA) Banten pada 14 Desember 2024, SMK Negeri 10 Pandeglang berhasil meraih prestasi membanggakan. Produk unggulan Unit Produksi Level UP mereka, Kentang Madu, berhasil menyabet Juara ke-2 di tingkat SLTA se kabupaten Pandeglang, Banten.
Kejuaraan ini bertujuan untuk meningkatkan panganan fungsional dan kreativitas siswa dalam mengolah bahan pangan yang berbahan dasar dari umbi-umbian. Tahun ini, kompetisi diikuti oleh berbagai sekolah tingkat SLTA se-Pandeglang yang menampilkan berbagai inovasi kuliner fungsional dengan mengangkat esensi gizi.
"Ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi seluruh tim. Kami sangat bangga dengan pencapaian ini," ujar Eha Hainun, Wakil Kepala bag. Kurikulum SMK Negeri 10 Pandeglang. "Produk Kentang Madu ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai gizi tinggi dan dapat menjadi alternatif cemilan sehat bagi masyarakat."
Dalam kompetisi tersebut, produk Kentang Madu dari SMK Negeri 10 Pandeglang berhasil memukau para juri dengan rasa manis madu yang alami dan tekstur yang renyah. Inovasi ini merupakan hasil kerja sama antara guru kewirausahan dan siswa yang melakukan berbagai eksperimen untuk mendapatkan resep yang sempurna. Ipat Latipah, guru kewirausahan menyemangati, “Ajang ini adalah pengembangan diri bagi kita dan ikhtiar pembelajaran kompetensi siswa di luar sekolah, tahun depan kita harus lebih baik lagi.”
Rudy Purwantoro, salah satu juri program ini menyampaikan apresiasinya kepada semua peserta. "Kami sangat terkesan dengan kreativitas dan inovasi yang ditunjukkan oleh para siswa. Kompetisi ini bukan hanya sekadar ajang lomba, tetapi juga sebagai wadah untuk mengedukasi dan mengenalkan panganan fungsional kepada masyarakat luas."
Dengan prestasi ini, SMK Negeri 10 Pandeglang berharap dapat terus mengembangkan dan mempromosikan produk Kentang Madu serta terus berinovasi dalam bidang kuliner fungsional. Semoga pencapaian ini dapat dapat terus dikembangkan sebagai upaya dalam mengantisipasi stunting melalui kuliner dengan mengutamakan esensi gizi yang sehat.
